Minggu, 01 November 2009

sejarah perkembangan islam

SEJARAH PERADABAN ISLAM
MASA ROSULULLAH SAW



















Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi
Tugas Sejarah Peradaban Islam


Dosen Pengampu :Hj.Khoiriyah, M. Ag



Disusun oleh:
1.Setya setyawan (26.08.3.1.149)
2.Shodiq Mahfudz (26.08.3.1.150)
3. Siti Aminah (26.08.3.1.151)










SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2008/2009
Islam di Kawasan Kebudayaan Arab
Oleh DR. Ali Mufrodi
Hak cipta pada pengarang
Hak penerbitan pada Logos Wacana Ilmu
Desain sampul: Salimi Ahmad
Diterbitkan oleh: Logos Wacana Ilmu
Bukit Pamulang Indah v Blok A-4/2, Telp. 7434778, 7493747
Pamulang Timur, Ciputat 15417
Cetakan I: Ramadhan 1417 H./ Januari 1997 m.
LWI: 008

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruhisi buku ini tanpa
izin dari penerbit.

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Mufrodi, Ali
Islam di Kawasan Kebudayaan Arab / Mufrodi Ali.
-Cet. 1-Jakarta: Logos, !997.
171 Hlm: 15x21,5 cm

Bibligiografi
Indeks.
ISBN 979-626-025-5

1. Islam –Sejarah I. Judul

297.9
















A.Silsilah Nabi Muhammad SAW

Muhammad lahir tanggal 12 Rabiul Awal atau 20 April 571 (syalabi) atu Agustus 570 (haekal), Ketika Abrahah , raja Yaman dengan pasukan bergajah menyerbu Ka’bah, sehinga tahun itu dinamakan tahun Gajah. Ia adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib yang telah meninggal ketika putranya itu lahir. Sebagai penjaga Ka’bah, Abdul Muthalib mempunyai tugas menyediakan air minum bagi jama’ah haji yang diambilkan dari banyak telaga yang jauh dari kota Makkah. Tentu tugas itu berat baginya sehingga ia bernadzar, kalaulah ia dikaruniai putra banyak yang akan dapat meringkan bebannya maka ia akan mengorbankan satu diantara mereka di depan berhala yang mengitari Ka’bah Apa yang diinginkannya itu rupanya terkabul, segeralah ia mengumpulkan para putrannya untuk melaksanakan nadzar tersebut, dan diundilah siapa yang menjadi korban. Ternyata yang menjadi korban adalah Abdullah, putra eksayangan Abdul Mutalib. Sebelum melaksanakan nadzar itu dinasehatkan untuk pergi ke ahli nujum di Khaibar guna meminta nasihat. Ahli nujum itu menasehatkan untuk mengundi antara Abdullah dengan sepuluh unta. Ternyata ulangan itu sepuluh kali baru jatuh kepada unta. Berarti Abdul Mutalib harus menyenbelih 100 ekor unta sebagai ganti kurban yang jatuh pada Abdullah, daging unta dibagi-bagikan kepada fakir misin dan diberikan pada binatang. Demikianlah Abdullah selamat dari maut untuk korban bagi berhala yang bertengger di sekeliling Ka’bah.
Abdullah dikawinkan dengan Aminah Binti Wahab ia merasa gembira dengan perkawinannya itu. Tetapi kegembiraanya itu hanya berlangsung sebentar karena Abdullah meninggal di Madinah dari perjalanan pulang dari berdagang ke Syam, sehingga ketika Muhammad lahir, ia sudah menjadi yatim yang kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Sebagaimana kebiasaan orang Arab, maka Muhammad diasuh oleh Sa’diyah di pedalaman hingga umur 6 tahun. Disanalah Muhammad belajar bahasa arab yang masih murni yang menjadikan lidahnya fasih. Ketika Muhammad diajak pergi untuk berziarah ke makam ayahnya, ibunya pun meninggal di Abwa’ yang terletak antara Makkah dan Madinah yang menyebabkan ia menjadi yatim piatu. Kakeknya bertanggung jawab atas anak yang ditinggalkan kedua orang tuanya itu. Tetapi kakeknya pun meninggal ketika beliau berumur 8 tahun.

B. Diangkat sebagai Nabi dan Rosul

Ketika dalam asuhan pamannya Abui talib, Muhammad yang saat itu berumur 12 tahunikut serta pamannya berdagang ke Syam. Dalam perjalanan berdagang tersebut mereka bertemu dengan rahib bernama Bahira yang melihat tanda-tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad sebagaimana yang diterangkan pada kitab sucinya. Ia menasehati agar Abu Talib jangan terlalu masuk di wilayah Syam, karena kalau orang Yahudi mengetahui tanda-tanda itu maka ia akan membunuhnya karena ia bukan dari kaumnya. Muhammad juga ikut pada perang fijar yang berlangsung antara koalisi Quraisy dan Kinanah melawan Hawazin. Waktu itu beliau berumur 14 tahun. Dinamakan fijar karena dilaksanakan di bulan-bulan yang dilarang berperang di dalamnya bagi orang-orang Arab, yakni bulan Zulka’dah, Zulhijjah, Muharram, dan RajabDari pengalaman berdagang pertama ke Syam maka beliau ingin berusaha sendiri berdagang dengan ikut membawa dagangan Khadijah ke negeri utara itu, sebelum akhirnya beliau menikah dengan Khadijah. Ketika itu beliau beruur 25 tahun sedangkan Khadijah adalah seorang janda kaya yang berumur 40 tahun. Khadijah tertarik akan pribadi Nabi Muhammad dan kejujuranya ketika membawakan dagangannya. Kalau diurut silsilahnya maka sebenarnya masih ada hubungan keluarga sebagaimana terlihat dalam silsilah terdahulu.

PERANG DALAM ISLAM

1. Perang Badar

Persoalan antara kaum muslim Madinah denga kaum Quraisy belumlah selesai. Hal itu antara lain mengenai masalah perdagangan Quraisy yang sewaktu-waktu dapat diganggu oleh kaum muslimin Madinah karena letak Madinah yang menghubungkan jalur perdagangan Syam di utara kota itu dan Makkah di selatan kota nabi tersebut. Bila kaum muslimin menghadang Quraisy maka akan merugikan pihaknya, dan inilah yang ditakutkan olehnya. Pada tahun kedua Hijriyah di bulan Ramadhan terjadilah perang Badr Al-Kubra, antara kaum muslimin Madinah dibawah pimpinan Rasulullah SAW melawan kaum Quraisydengan sebab-sebab antara lain ialah Quraisy ingin melenyapkan musuhnya padahal mereka telah merampas harta kaum muslimin di Makkah. Bila Quraisy menang maka jalur perdagangan ke utara akan aman tanpa ada ganguan seperti yang dikhawatirkan selama ini.Bila jalur perdagangan terganggu maka akan merugikan perniagaan Quraisysehingga mereka nakad memerangi kaum musliminyang sudah mulai kuat kedudukannya. Sebab langsung perang ini ialah pada saat kaum muslimin menahan kafilah Quraisy pimpinan Abu Sufyan yang mengetahui maksud kaum muslimin itu sehingga ia minta bantuan pasukan dari Makkah. Walau ia beserta kafilahnya bisa selamat sampai di Makkah melalui jalan tepi pantai laut merah, tetapi pasukan Quraisy dikirim juga ke Madinah sebanyak kira-kira 1000 orang yamg dipimpin oleh para pahlawannya antara lain Abu Jahal yamgh terutama ingin berperang. Kekuatan orang islam kira-kira 300 personil.
Medan pertempuran terjadi di dekat Sumur Badr antara Makkah dan Madinah sumur itu kepunyaan orang yang bernama Badr. Quraisy menampilkan 3 orang pahlawan kenamaan di medan laga, yakni Utbah bin Rabi’ah, Al Walid putra Utbah dan Syaibah, saudara Utbah. Mereka menantang pasukan islam yang ditampilkan 3 orang juga pilihan nabi sendiri yang mempunyai hubungan keluarga dengan musuhnya itu yakni, Ubaidah bin Haris, Hamzah, dan Ali bin Abi Talib. Pertempuran berjalan seru, debu-debu berhamburan membumbung ke udara ditambah lagi pekikan para pahlawan dan kilatan serta gemerincingnya pedangyang mendominasi keadaan. Akhirnya pertempuran dimenangkan oleh pihak muslimin, ketiga pahlawan Quraisy mati terbunuh, demikian pula Abu Jahal. Sedangkan ahlawan islam selamat selamat kecuali Ubaidah yang mendaat luka parah yang menyebabkan gugur sebagai syahid. Pasukan muslimin menewaskan 70 orang lawan dan menawan banyak musuh yang seharusnya dihukum bunuh tapi selamat atas nabi Muhammad.
Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaan Nabi Muhammad terjadi pada saat usiannya 35 tahun. Waktu itu bangunan Kakbah rusak berat. Perbaikan Kakbah dilakukan secara gotong-royong. Para penduduk Makkah membantu ekerjaan itu dengan sukarela. Tetapi pada saat terakhir ketika pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan hajar aswad di tempatnya semula, timbul perselisihan. Setiap suku berhak menjalankan tugas terakhir dan terhormat itu. Perselisihan semakin memuncak namun akhirnya para pemimpin Quraisy sepakat bahwa orang yang pertama masuk ke ka’bah melalui pintu Shafa , akan menjadi hakim untuk memutuskan perkara ini. Ternyata, orang yang pertama masuk itu adalah Muhammad. Ia pun dipercaya menjadi hakim. Ia lantas membentangkan kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-tengah, lalu meminta seluruh kepala suku memegamg tepi kain itu dan memegamggnya ebrsama-sama. Setelah pada ketinggian tertentu, Muhammad meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Dengan demikian, perselisihan dapat diselesaikan dengan bijaksana dan semua kepala suu merasa puas dengan cara penyelesaian seperti itu.
Kasih sayang Rosulullah SAW dan usaha diplomasi yang yang bagus dari Abu Bakar. Kemenangan yang gemilang ini diabadikan dalam Al Qur’an surat Al Imran: 123:


“Sesungguhnya Allah telah menolongmu dalam peperangan Badr, padahal saat itu kamu tiada berdaya.”

2. Perang Uhud

Perang uhud terjadi di kaki gunung uhud yamg terletak di utara Madinah pada pertengaha bulan sya’ban tahun ke-3 Hijriyah. Sebab-sebab perang adalah kaum Quraisy ingin menebus kekalahan yang dideritanya pada waktu perang Badr. Untuk persiapan perang kaum Quraisy menumpuk hartanya, tidak membelanjakannya lantaran biaya yang akan dikeluarkan tentunya besar untuk mengalahkan musuh. Mereka khawatir kalau kalah lagi dalam perang ini maka Abu Sufyan, pamimpin mereka mengumpulkan 3000 orangpemanggul senjata di bawah pimpinan Talhah bin Abi Talhah yang terdiri dari berbagai suku , antara lain suku Arab Tihamah, kinanah, Bani Al Haris, Bani Al Haun, Bani Al Mustaliq, disampping kaum Quraisy sendiri yang membawa serta para istrinya dan para wanita sebagaimana kebiasaan orang arab dalam berperang, dengan maksud pasukan laki-laki tidak lari dari medan laga. Pasukan mereka dilengkapi dengan 200 pasukan berkuda dan 3000 unta. 700 diantaranya memakai baju besi. Kabar akan menyerangnya kaum Quraisy itu sampai ke Rosulullah saw. Maka dimusyawarahkanlah diantara para sahabat Nabi saw bagaimana cara mengatasinya. Diputuskan bahwa kaum muslim akan menyongsong musuh di luar kota dengan menyiapkan 1000 pemanggul senjata tetapi sepertiga dari pasukan itu ternyata kaum munafiq di bawah pimpinan Abdullah bin Ubay yang kembali ke Madinah tidak mau meneruskan perang dengan alas an usulannya untuk bertahan di dalam kota tidak diterima oleh kaum muslimin yang cenderung menyongsong musuh di luar kota.
Nabi saw mengaturpasukan sesampainya di bukit Uhud. Lima puluh orang pemanah orang yang handal dibawah pimpinan Abdullah bin Jabir ditempatkan oleh nabi ditempat yang dapat dimasuki oleh pasukan musuh untuk memukul pasukan islam dari belakang. Kemudian mulailah perang tanding satu lawan satu sebelum pertempuran missal terjadi. Keluarlah Talhah bin Abi Talhah dari Quraisy yang dilawan oleh Ali bin Abi Talib, dan terbunuhlah Talhah. Disusul Usman saudara Talhah yang mati terbunuh di tangan Hamzah As’ad, saudara Talhah yang keluar pula, namun nasib malang ia terbunuh di tangan Ali bin Abi Talib, satu lagi saudara Talhah keluar yakni musami yang tewas juga terbunuh.
Sesaat kemudian berkobarlah pertempuran massal antara kedua pasukan besar itu. Nabi saw selalu khawatir kalau-kalau pasukan berkuda musuh pimpinan Khalid bin Al Walid masuk dari belakang dan memukul pasukan muslimin. Pada awal pertempuran kaum muslimin memperlihatkan kemenangannya. Tetapi pasukan pemanah yang di tempatkan oleh Nabi di posnya tadi meninggalkan kedudukannya lantasan silau dengan harta rampasan perangsebagaimana dilakukan dengan pasukan yang lain yang berakibat fatal. Pasukan Khalid dapat memasuki wilayah strategis tadi dang anti memukul pasukan muslimin.sehingga kacau balaulah pasukan yang dipimpin langsung oleh nabi itu yang akhirnya pasukan muslimin menderita kekalahan. Kalau dilihat kekalahan kaum muslimin ketika hamper selesai perang uhud adalah karena mereka berani melanggar perintah rosulullah untuk tidak meninggalkan tempat yang telah ditentukanya hanya lantaran mengejar duniawi, harta ramasan perang yang memeng melimpah. Walaupun mereka berusaha melawan musuhn tetapi posisi Quraisy lebih menguntungkan sehingga malapetakalah yang menimpa muslimin. Nabi sendiri mendapat luka-luka karena lemparan batu dari msuh, bahkan sempat terperosok ke dalam lubang yang sengaja dibuat oleh musuh untuk menjerumuskan kaum muslimin.

3. Perang Khandaq

Perang kandaq atau ahzabterjadi pada bulan syawal pada bulan kelima Hijriyah, bertempat di sekitar Madinah.Dinamakan ahzab atau sekutu karena Quraisy mengajak suku-suku lsin untuk bergabung, dan dikatakan kandaq karena di sekitar Madinah terutama di bagian utara kota digali parit atas usul Salman Al Farisi untuk mempertahankan dari serangan musuh. Bagian barat kota dipertahankan bersama-sama, kaum laki-laki mempertahankan kota di belakang parit , rumah-rumah saling dihubungkan dan lorog-lorong harus ditutup, sehingga kota bagian benteng yang kokoh layaknya. Kaum Quraisy memperhitungkan bahwa perang ini adalah usaha terakhir untuk enghancurkan musuh mereka setelah kemenangan mereka di perang uhud. Orang-orang Quraisy berserkutu denga orang-orang Yahudi dari Khaibar, disamping mengajak Bani Salim, Bani Asad, Gatafan , Murah, dan Asyija’.
Ketika pasukan sekutu itu sampai ke Madinah, mereka tercegang dengan adanya parit yang menganga lebar dan dalam menghalangi maksud mereka. Terpaksa mereka hanya menghamburkan anak panah yang dilepas dari busurnya tanpa mengenai sasaran, sesekali diantara mereka ada yang ingin menyeberangi parit seperti Amr tetapi ditebas oleh Ali bin Abi Talib hingga tewas. Demikian pula Ikrimah bin Abu Jahl yang nekad menyeberangi parit, dihalau oleh Ali bin Abi Talib dan dikeung oleh pasukan islam sehingga ia lari terbirit-birit. Pasukan sekutu pimpinan Quraisy itu berkemah di sekitar kota Madinah tanpa membawa hasil, maksudpun tak tercapai. Maka tersebarlah desas-desus diantara merka dan terjadilah persaingan kepemipinan seperti Abu Sufyan yang merasa sebagai panglma tertinggi Sekutu, Ibn Hins, al Haris bin auf, dan lain-lain yang memimpuin kelompoknya sendiri-sendiri.
Dalam keadaan frustasi yang demikian itu Huyai bin Ahtab dari Quraisy mendatangi pemimpin Yahudi Bani Quraidah, Ka’ab bin Asad yang telah membuat kesepakatan damai dengan Nabi, untuk dapat bergabung dengan Sekutu agar dapat bersama-sama dan memukul dan menghancurkan kaum muslin. Ka’ab menyetujui rayuan Quraisy itu dan dengan sendirinya ia berhianat terhadap Rosulullah yang telah mengikat perjanjian damai. Rupanya jalan kemenengan bagi kaum muslimin samara-samartatkala orang yang bernama Nu’aim bin Mas’ud seorang pemimpin arab yang telah masuk islam dan dating pada Rosulullah menawarkan diri untuk membantu nabi dengan cara apa saja yang diperintahkan oleh rosul.ia akan jalankan. Nabi saw memerintahkan agar ia menyembunyikan keislamannya, dan disuruh menyebarkan bibit perpecahan di kalangan sekutu, dan dikatakan oleh nabi bahwa peperngan itu ialah tipu muslihat. Maka pergilah Nu’aim kepada Bani Quraidah dan mengatakan bahwasannya Quraisy sewaktu-waktu meninggalkanmu, kalian akan mendapatkan balasan dari kaum muslimin. Oleh karena itu kalian harus minta kepastian kepada Quraisy bahwa mereka tidak akan meninggalkanmu. Dan mintalah beberapa pemimpin mereka sebagai Sandra. Kepada Quraisy Nu’aim kembali berkata bahwa Bani Quraidah telah mengadakan perjanjian damai secara rahasia dengan Muhammad, dan mereka akan meminta padamu Sandra yang akan diserahkan pada Muhammad, maka berhati-hatilah terhadap tipu daya Yahudi. Dalam waktu dekat datanglah Bani Quraidah ke pihak Quraisy meminta Sandra kepadanyayang ditolak oleh Quraisy, maka Yahudi yakin bahwa Quraisy tidak jujur. Dengan demikian terjadilah perpecahan di kalangan sekutu.
Sementara itu bertiuplah angina kencang yang memporak porandakan pasukan Sekutu menjungkir-balikkan periuk-periuk mereke dan menghamburkan debu yang memedaskan mata, yang akhirnya larilah mereka dari perkemahan itu,Allah berfirman dalam hal ini:




“Hai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah bagimu, Ketika bala tentara dating hendak menyerangmu, lalu kami kirim kepada mereka angina badai dan bala tentara yang tidak kelihatan olehmu”.(Al-Ahzab: 9)
Ayat lain mengatakan:






“Dan dienyahkanlah oleh Allah orang-orang yang kafir itu dengan penuh kegemaran dalam dada mereka, disebabkan mereka tiada mencapai suatu kebaikan pun, dan Tuhan telah menghindarkan orang-orang yang mukmin dari peperangan. Allah itu Maha Kuat Lagi Maha Perkasa”. (Al Ahzab: 25)

4. Perjanjian Hudaibiyah

Sudah lama kaum muslimin bermukim di Madinah, kira-kira enam tahun, waktu yang cukup untuk memendam rindu, kaum muslimin ingin melihat kampung halamannya dan menengok sanak saudaranya yang ditinggalkan di Makkah. Mereka merencanakan mengerjakan umrah pada bulan yang dihormati (al asyhural al hurum) bagi bangsa arab yang dilarang di dalamnya menumpahkan darah. Mereka bersama Rosuullah saw kira-kira 1000 orangberangkat ke Mekkah dengan pakaian iharm putih-putih tanpa membawa senjata kecuali pedang yang ada di sarungnya untuk membela diri di jalan. Walau demikian kaum Quraisy tidak percayakedatangan muslim tadi untuk umrah, mereka mengira bahwa kaum muslimin itu datang ke Makkah untuk berperang. Kaum Quraisy berusaha menghambat kedatangan kaum muslimin agar melewati bulan_bulan yang dihormati itu. Untuk itu Khalid bin Walid mencegat kedatangan Nabi saw. Tetapi perkiraan Khalid meleset karena kaum muslimin melewati jalan bukan yang diperkirakan oleh Khalid, sehingga pada bulan yang telah ditentukan itu mereka sudah mendekati Mekah, sampai di suatu tempat yang bernama Hudaibiyah. Rosulullah bertindak bijaksana de3ngan mengutus Usman bin Affan ke Mekah untuk membicaraka dengan Quraisy. Usman ditahan oleh Qiraisy, dan didiissukan bahwa ia dibunuh oleh musuh, maka kaum muslimin membulatkan tekad bersumpah setia untuk melawan bila terjadi perang hingga titik darah penghabisan atau menang, itulah yang dinamakan Bai’atur Ar-Ridwan. Sebagaimana dalam Al Qur’an( Surat Al-Fath:18).
Kemudian datanglah Usman membawa Hasil, yakni menghilangkan kehawatiran bagi orang Quraisy, dan diadakanlah perundingan antara kedua kelompok itu, dipihak Quraisy diwakili oleh Suhail bin Umar. Peundingan itu disebut perjanjian Hudaibiah atau Sulh Al-Hudaibiyah yang isinya:
1) Guncatan senjata antara kedua belah pihak selama 10 tahun
2) Orang Quraisy yang akan dating pada kaum muslimin dengan tidak izin walinya hendaklah ditolak oleh kaum muslimin.
3) Quraisy tidak menolak orang muslim yang kembali kepada mereka.
4) Barang siapa yang ingin membuat perjanjian dengan Muhammad diperbolehkan, juga dengan orang Quraisy diperbolehkan.
5) Kaum muslimin ditangguhkan umrohnya hingga tahun depan.
Kaum muslimin tidak puas karena tidak dapat memasuki Mekah yang tinggal sediit lagi untuk dicapainya.

5.Perang Mu’tah

Perang ini terjadi pada tahun 8H di dekat Desa Mu’tah, bagian utara jazirah Arabiyah. Sebab-sebab perang ialah bahwa dalam masa gencatan senjata antara muslim dengan Quraisy dimanfaatkan oleh Nabi untuk menyeru manusia agar mau menyeru agama islam dengan cara antara lain mengirim surat kepada raja-raja di sekitar jazirah Arabiyah. Menyiapkan pasukan untuk melindungi dakwah islam dibawah pimpinan Zaid bin Haritsah dengan 3000 personil. Gasa Sina dibantu oleh Romawi Timur dengan pasukan yang lebih besar yakni ada yang mengatakan 200 ribu orang. Khalid bin Walid pahlawan Quraisy pada perang Uhud yang telah masuk islam menaburka debu di langit hingga keadaan udara gelap, yang disangka oleh masuh sebagai bala bantuan yang dari Madinah. Padahal pasukan muslim serentak mundur bersamaan dengan hamburan debu tadi. Demikian pula musuh mereka juga mundur karena takt yang dikira bala bantuan yang datang lebih besar tinggal menghancurkan mereka. Dalam peperangan ini banyak syahid, mereka yang gugur di jalan Allah untuk membela agama islam seperti Abdullah bin abi Rawahah dan Ja’far bin Abi Talib.


PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ

Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada suatu malam, dimana beliau diisarkan Allah SWT dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina). Dari sana kemudian beliau kemudian dimi’rajkan ke Sidratul Muntaha agar dapat menyaksikan betapa besar tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan malaikat JIbril untuk membangunkan Nabi Muhammad saw dan menaikkannya di atas buraq guna melaksanakan isra’ Mi’raj. Nabi dan malaikat jibril singgah di lima tempat yaitu: kota Yarsib,Madyan, Tir Sina, Baitu Lahmi, Masjidil Aqsa,Selain itu Rasulullah pada saat melakukan isra’ Mi’raj juga diperlihatkan perumpamaan antara lain nabi melihat orang memanen padi terus-menerus,Nabi melihat kuburan yang harum baunya,dll. Pengalaman itu ibarat atau gambaran perbuatan manusia di dunia.

Peta Jazirah Arab:
















HAJI WADA’

Pada tahun 10 H, Nabi keluar beserta 100.000kaum muslimin melakukan ibadah haji . khutbah Nabi di dekat bukit Arafah menjadi pusaka abadi bagi umat islam.Dalam khutbah itu nabi menyatakan landasan-landasan dan peraturan agama islam ,serta menyerukan persamaan diantara manusia. Ketika itu turunlah wahyu:




Artinya:”Hari ini telah kami sempurnakan bagimu agamamu dan telah kami cukupkan nikmat kami atasmu dan kami nyatakan keridhaan bagimu islam menjadi agamamu” (AL Maidah:3)
Haji kali ini diberi nama “Haji Wada’ “(Perpisahan) karena inilah ibadah hari Rosulullah yang terakhir dan sempurnalah kerasulan Nabi Muhammad saw.
Sejarahn Islam
(al Mucthar)
Untuk kelas 1
KMI Pondok KMI Gontor
H. Mahmud Aziz
Cetakan ke-15
Muharrom-1421/ April 2000
Alrights Reserved
Darusalam Press
Pondok Modern Gontor Ponorogo
Indonesia



ARAB ZAMAN ISLAM

Kelahiran Muhammad saw

Beliau dilahirkan pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah(‘amul fiil)yang bertepatan pada tanggal 20 April 571 M. Dinamakan tahun gajah karena pada waktu itu GuebrnurAbrahah menyerang Mekah Untuk meruntuhkan Kakbah. Namun penyerangan mereka mengalami kegagalan karena Allah mengirim burung ababil untuk menghentikan penyerangan Abrahah. Beliau lahir dari keluarga miskin tapi terhormat dan disegani.Muhammad kecil adalah yatim piatu, ayahnya wafat sebelulm lahir dan ibunya wafat ketika ia berumur 6 tahun. Setelah ibunya wafat ia diasuh oleh kakeknya,setelah wafat kemudian beliau diasuh oleh pamannya yaitu Abu Talib.

MASA REMAJA

Setelah kakeknya wafat, Muhammad mengemala kambing di Makah. Setelah itu ia berniaga ke Syam (Siria) Ia dikenal sebagai pemuda yang lurus dan jujur, sehingga mendapatkan gelar Al Amin(yang jujur dan benar).Dari perniagaan ia kenal dengan Khadijah binti Khuwailid. Kemudian ia menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun sedangkan khadijah berusia 40 tahun.

PENGANGKATAN MUHAMMAD SEBAGAI ROSUL
Wahyu pertama
Semenjak kecil Nabi Muhammad gemar sekali menyendiri. Ia tidak pernah mengikuti orang Quraisy yan menyembah berhala. Pada suatu hari Muhammad berkhalawat menenangkan diri di gua Hira, Tiba-tiba turunlah Jibril lalu berkata:” (bacalah)
Muhammad menjawab:” (aku tidak bisa membaca), Sampai tiga kali lalu Jibril membacakan Surat (Al Alaq: 1-5)
Wahyu Kedua
Beberapa hari lamanya wahyu itu terputus datangnya, kemudian turunlah wahyu yang kedua ini memerintahkan pada Nabi Muhammadsupaya menyeru manusia kepada islam dengan menurunkan Surat (Al Mudatsir: 1-7)

TEKANAN DARI PEMBESAR QURAISY

Kekhawatiran para pembesar Quraisy

Sesungguhnya kebencian para Quraisy tidak akan timbul kalau Nabi Muhammad tida menyinggung berhala menyebabkan orang Quraisy merasa takut akan keselamatan harta bendanya, oleh karena itu Quraisy yang tidak beriman bersekutu untuk memberikan tekanan kepada nabi Muhammad dan para pengikutnay. Diantara pemuka Quraisy yang sangat membenci adalah Abu Lahab dan Abu Jahal.

Hijrah ke Habasyah (Ethiopia)

Karena tekanan dari Quraisy, Nabi dan para pengikutnya hijrah ke Habsyah (Ethiopia) pada tahun kelima kenabian beliau meskipun penduduknya menganut agamg Kristen suks menerima para pedagang dan pengungsi. Kemudian tak lama kemudian mereka kembali ke Makah. Pada tahun ketujuh dari kenabian , kaum muslimin hijrah untuk kedua kalinya ke Habasyah.

Hijrah ke Madinah(Yatsrib)

Peluang musim Haji dipergunakan nabi untuk menyiarkan dakwahnya pada orang-orang yang mengerjakan haji. Pada musim haji berikutnya jumlah mereka semakin banyak, Dengan sembunyi-sembunyi mereka meminta Nabi untuk pindah ke negeri mereka dan mereka berjanji akan melindungi Nabi, Nabi menerimanya karena orang yang melindunginya telah tiada. Begitu rencana Nabi untuk Hijrah tercium oleh pemuka Quraisy, mereka sepakat untuk membunuh Nabi Muhammad saw. Namun dengan perlindungan Allah merekaselamat.

SINAR ISLAM DI MADINAH

Muhajirin dan Anshar sebagai perisai Islam

Setelah dakwah islam telah menyeluruh di kota Madinahkemudin muncul banyak tonggak pembela islam.Beliau juga mendirikan sebuah Masjid Raya. Kaum yang menyambut hijrahnya Nabi dan para sahabatnya ini disebut dengan “Al Anshar” (penolong).

MEMBENTUK PERTAHANAN MADINAH

Setelah Nabi Muhammad selesai mengatur kota Madinah, Nabi mulai menyiapkan pertahanan untuk mempertahankan kota Madinah dari serangan orang Makkah(Quraisy), yang selalu membalas dendam kepada warga yatsrib yang telah berani melindungi Nabidan sahabatnya. Nabi terjun langsung dalam kancah peperangan yang berbuah tersebarnya agama islam di semenanjung Arabia.

PEPERANGAN MEMBELA ISLAM

Peperangan antara kaum musyrik yang hendak menghancurkan islam dan kaum muslimin yang mempertahankan islam kerap terjadi, diantara peperangan disertai Rosulullah saw, yang biasa dinamakan dengan Ghazwah dan Sariyah. Antara lain adalah:
1) Ghazwah Badar Kubra
2) Ghazwah Uhud
3) Ghazwah Kandaq
4) Perjanjian Hudaibiyah
5) Ghazwah Muktah
6) Fathu Makkah
7) Ghazwah tabuk
8) Haji Wada’

WAFATNYA ROSULULLAH

Belum genap 3 bulan sesudah Haji Wada’ itu, Rosulullah sakit, dan pada hariSenin 13 Rabi’ul Awwal 11H. bertepatan dengan 8 juli 632 M. Rosulullah pulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun.sesudah sempurna beliau menyampaikan kerasulan beliau dan sesudah beliau mempersatukan bangsa Arab.

SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW

Sifat-Sifat yang Terhimpun Pada Diri Nabi

Adapun Nabi Muhammad saw mempunyai sifat-sifat yang terpuji.Pada diri beliau berhimpun pula yang baik dan budi yang mulia, Segala akhlak yang terpuji menjadi hiasan dalam diri beliau.Beliau adalah lubuk akal lautan bidi lagi halus tutur kata. Pikiran beliau cerdas dan cemerlang. Tutur kata beliau ringkas dan hikmat.selain itu beliau juga ahli politik yang bijaksana.
Ringkasnya segala sifat yang di anugrahkan Allah kepada hambanya yang pilihan,terkumpul pada diri beliau.Sesungguhnya tepat sekali ayat Qur’an yang menyatakan kelebihan sifat rosulullah yaitu firman Allah yang artinya:”Sesungguhnya engkau ya Muhammad adalah budiman yang agung”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar